Saturday, October 19, 2019

Peran Industri Syariah dalam Membangun Ekonomi Rakyat

Peran Industri Syariah dalam Membangun Ekonomi Rakyat

(Tulisan ini telah terbit di Harian Medan Bisnis, oleh: Satria Dwi Saputro)

Industri syariah hadir dan berdiri di Indonesia tanpa terasa sudah menyentuh umur 20 tahun lebih dengan diawali berdirinya PT Bank Muamalat tbk tahun 1992 dan pada awal tahun 2000-an barulah berbagai lembaga keuangan bank dan non bank syariah berdiri satu demi satu. Sehingga diketahui sekarang ini ada sekitar 11 Bank Umum Syariah dan jumlah kantornya diseluruh Indonesia sudah menyentuh angka 2000 lebih kantor. Kehadiran industri syariah di Indonesia memberikan dampak yang luar biasa dimana mampu menahan dampak gonjangan krisis ekonomi yang menyerang Amerika dan Eropa tahun 2008 tidak begitu berpengaruh terhadap ekonomi nasional.

Disamping itu berdirinya Industri Syariah telah membantu telah membantu pemerintah dalam mengatasi tingkat kemiskinan masyarakat dan mempercepat lajur pertumbuhan ekonomi. Dapat dijelaskan bahwa Industri Syariah ikut serta dalam memberikan bantuan kepada masyarakat berupa Kredit Pembiayaan Rumah dan Kredit bagi masyarakat yang ingin mengembangkan usahanya baik yang masih mikro ataupun makro. Berdasarkan data yang dilangsir oleh Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia melalui webnya depkop.go.id mengatakan bahwa jumlah UMKM di Indonesia telah mencapai 58 Juta UMKM yang diharapkan dapat terus tumbuh menjadi usaha berskala makro nantinya (28/02/2014). Dan juga dengan adanya UMKM total masyarakat yang bisa diserap untuk bekerja telah mencapai 107,6 juta jiwa sehingga diperlukan peran berbagai pihak agar tingkat pertumbuhan UMKM diimbangi dengan adanya permodalan yang memadai dan pelatihan pengembangan usaha.

Kehadiran industri syariah ikut membantu pertumbuhan UMKM dari tahun ke tahun dimana pemerintah mempercayakan triliunan dananya disalurkan melalui Perbankan Syariah dan BPRS. Seperti Bank Syariah Mandiri pada awal tahun 2013 lalu telah dipercayakan Pemerintah untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mencapai Rp. 1,5 triliun dan besaran dana KUR tersebut naik dua kali lipat dibanding tahun 2012 yang hanya sekitar Rp. 750 miliar. Keberadaan Bank BSM yang menyalurkan kredit kepada puluhan juta UMKM telah mampu mengurangi masalah yang dihadapi oleh pelaku usaha UMKM yang mana mereka sering kali sulit menerima pemodalan dari bank yang lantaran usaha mereka terbilang baru dan bank takut menanggung kredit macet dari para UMKM. Yang mana Indonesia dalam pertumbuhan ekonominya masih disandarkan pada tingkat pertumbuhan unit usaha rakyat dan jumlah tenaga kerja yang berhasil diserapnya. Sehingga peran industri syariah menjadi strategis untuk memberikan solusi bagi jutaan pelaku UMKM agar mau bekerja sama dengan Industri Syariah.

Membangun Ekonomi Rakyat
Industri syariah disektor perbankan syariah telah mampu meraup sekitar 13,1 juta nasabah pada tahun 2014. Dan jumlah tersebut setiap tahunnya terus mengalami kenaikan sehingga dana yang dihimpun dari berbagai akad dapat diputarkan dengan disalurkan dalam bentuk pembiayaan diberbagai sektor berupa pemberdayaan usaha ataupun pembiayaan perumahan rakyat. Disamping itu pada tahun 2014 ini Bank Indonesia meminta kepada semua unit bank baik yang konvensional maupun syariah agar menyalurkan 20% kredit dari jumlah portofolio kredit tiap-tiap bank. Sehingga bagi para pelaku UMKM ini seperti angin segar untuk bisa terus mengembangkan usahanya tanpa ada kendala lagi dari segi permodalannya.

Dan juga dalam membangun ekonomi rakyat, Industri Syariah tidak hanya bertumpu pada sektoral perbankan syariah saja melainkan berbagai jenis industri keuangan lainnya seperti pegadaian, modal ventura, reksa dana, dan koperasi yang berbasis syariah. Kehadiran berbagai lembaga keuangan syariah dimaksudkan untuk memberikan solusi bagi jutaan masyarakat yang terganjal masalah permodalan untuk mengembangkan usahanya. Dengan sistem penyaluran pembiayaan yang berbeda dari industri keuangan konvensioanal yakni yang didasarkan prinsip-prinsip syariah dan terbebas dari riba/bunga menjadi daya tarik tersendiri bagi industri keuangan syariah dalam merubah ekonomi Indonesia.

Dimana masyarakat yang membutuhkan dana dari industri keuangan syariah tidak hanya difokuskan pada pembiayaan UMKM tapi diberbagai bidang yang sifatnya halal menurut prinsip Islam seperti pembiayaan rumah, pembiayaan pembelian kendaraan, dan lain-lain. Dan secara tidak langsung industri keuangan syariah dalam membangun ekonomi masyarakat diarahkan hanya untuk memproduksi dan membeli barang-barang yang halal saja. Sehingga bagi hasil harta yang dihasilkan oleh masyarakat yang bermitra dengan industri keuangan syariah akan berasal dari sesuatu yang halal sebab industri syariah tidak akan mau membiayai usaha masyarakat yang memproduksi sesuatu yang haram seperti produksi minuman beralkohol, ternak babi, dan yang lainnya yang tidak dibolehkan dalam Islam.

Dari itu, bagi masyarakat yang bermitra dengan industri keuangan syariah akan berbeda kesannya bila bermitra dengan lembaga keuangan konvensional baik dari sisi akad, produk, dan pembiayaannya. Dan terlebih lagi dengan adanya industri keuangan syariah sebagian besar penduduk Indonesia menjadi terbantu dalam menjalankan roda perekonomiannya. Baik bagi masyarakat yang hanya ingin menitipkan uangnya di perbankan syariah ataupun bagi masyarakat yang membutuhkan permodalan untuk mengembangkan usahanya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa industri syariah mempunyai peran penting dalam membangun ekonomi rakyat.

Friday, October 18, 2019

Industri Syariah dalam Membuka Peluang Kerja

Industri Syariah dalam Membuka Peluang Kerja

(Tulisan ini telah terbit di Harian Medan Bisnis, oleh: Satria Dwi Saputro)

Industri syariah dalam pertumbuhannya tidak hanya menyentuh negara-negara timur tengah dan eropa barat saja tetapi negara-negara di Asia Tenggara juga ikut menerapkan ekonomi syariah untuk membangun industri keuangan yang berbasis syariah. Indonesia adalah salah satu negara di Asia Tenggara yang selalu konsisten dalam menggalakkan ekonomi syariah diberbagai lembaga keuangan bank dan non bak. Sehingga setiap tahun terjadi pertumbuhan yang positif dari berbagai industri syariah yang mencapai 20% lebih.

Sebagaimana diketahui bahwa kehadiran industri syariah di Indonesia telah membuka peluang bagi masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam mengembangkan industri syariah. Keterlibatan masyarakat tidak hanya difungsikan sebagai nasabah yang menabungkan uangnya di bank syariah atau menginvestasikan dananya di saham syariah tapi keterlibatan disini ialah bekerja di industri syariah. Geliat pertumbuhan industri syariah dibidang dunia perbankannya telah mempunyai aset sebanyak Rp. 229,5 tiliun dengan total kantor yang mencapai 2925 kantor yang tersebar di hampir seluruh daerah di Indonesia. Sehingga total kantor yang mencapai lebih dari 2 ribu kantor tersebut telah mampu menampung sekitar 30 ribu karyawan baru.

Perlu diketahui sebagaimana dilangsir oleh surat kabar Tribun melaui websitenya tribunnews.com menuliskan Indonesia yang mempunyai total penduduk lebih dari 250 juta jiwa juga mempunyai total pengangguran mencapai 7,39 juta jiwa. Dilanjutkan bahwa total masyarakat Indonesia yang telah bekarja sekitar 110,80 juta jiwa (6/11/2013). Sehingga keberadaan industri syariah di Indonesia yang merambah ke berbagai sektor industri keuangan seperti asuransi syariah, pegadaian syariah, modal ventura, reksa dana syariah, koperasi syariah, dan lain-lain telah mampu mengatasi pengurangan total pengangguran di negara Indonesia.

Apalagi melihat kilas balik sejarah lembaga keuangan syariah pertama kali berdiri di Indonesia tahun 1991 hanya mempunyai satu industri keuangan saja yang bergerak di sektoral perbankan yakni dengan berdirinya PT Bank Muamalat Indonesia. Pendirian Bank Muamalat tersebut dapat dikatakan sebagai cikal bakal bermunculannya berbagai industri syariah yang lain untuk bisa membuka peluang pekerjaan atau menciptakan tempat kerja bagi para masyarakat Indonesia dengan bekerja sebagai karyawan atau bermitra dengan perbankan syariah untuk mengembangkan usaha sendiri.

Mempersiapkan SDM
Tanpa disadari 2015 nanti Indonesia sebagai negara yang mempunyai tingkat pertumbuhan terbesar di Industri Syariahnya akan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEA (MEA) yang artinya akan terjadinya bursa transfer tenaga kerja antar negara di ASEAN selain dibukanya juga perdagangan bebas. Untuk mengantisipasi hal tersebut berbagai pihak mengambil perannya untuk mempersiapkan SDM agar bisa memasuki dunia kerja di Industri Syariah. Dan diantara berbagai pihak yang ikut mempersiapkan para SDM yang siap kerja ialah dunia industri syariah, perguruan tinggi, pemerintah, dan masyakat.

Seperti menilik peran perguruan tinggi yang saat pertama kalinya berdirinya Bank Muamalat sebagai industri keuangan syariah pertama telah memberikan kontribusinya dalam menghadirkan, melahirkan, dan melatih SDM-SDM baru yang siap ditempatkan di berbagai industri syariah. Peran perguruan tinggi dalam melatih sumber daya manusia yang mengerti tentang mekanisme industri syariah dapat dilihat dari dibukanya prodi/jurusan ekonomi syariah dan menghadirkan tenaga pendidik yang ahli dibidang ekonomi syariah. Pembukaan prodi ekonomi syariah tidak hanya dilakukan oleh perguruan tinggi berbasis Islam tapi juga diikuti oleh berbagai perguruan tinggi yang umum. Tujuan pembukaan prodi ekonomi syariah tersebut tak lain untuk mendayagunakan para sumber daya manusia yang baru untuk mengenal ekonomi syariah dan mampu mengaplikasikannya di masyarakat.

Sedari itu juga peran dari berbagai pihak seperti dunia industri syariah juga gencar memberikan pelatihan kerja khusus untuk karyawannya agar lebih mantap dalam penguasaan mengenai mekanisme ekonomi syariah dan mampu mengajak masyarakat agar mau menggunakan produk syariah dalam menjalankan bisnis. Disamping juga dibangunnya kerja sama antar dunia industri syariah kepada masyarakat yakni dalam membangun usaha-usaha kecil milik masyarakat. Pemberian pengetahuan mengenai bisnis syariah oleh industri syariah terutama dunia perbankan syariah kepada masyarakat yang bermitra adalah sebagai cara untuk menciptakan peluang kerja yang bisa terbuka lebar di berbagai sektor industri.

Sehingga dengan tersedianya sumber daya manusia yang ahli di bidang ekonomi syariah sejatinya telah membuka celah baru bagi masyarakat agar bisa memasuki dunia kerja di industri syariah dan juga bisa membuka lapangan kerja sendiri dengan melakukan mitra bersama industri syariah. Dari itu keberadaan industri syariah di Indonesia tidak hanya bertujuan agar masyarakat Indonesia berbondong-bondong memakai produk syariah dalam menjalankan bisnisnya. Tapi juga keberadaan industri syariah telah membuka peluang yang besar bagi para masyarakat untuk bisa bekerja di industri syariah, bermitra dengan industri syariah, dan menjadi tenaga pendidik dalam memberikan pelatihan atau pengajaran mengenai ekonomi syariah kepada SDM baru. Artinya industri syariah dalam membuka peluang kerja bagi masyarakat telah mampu mengurangi angka pengangguran di Indonesia.

Sunday, October 13, 2019

Sikap Dalam Menangani Sampah

Sikap Dalam Menangani Sampah

(Artikel ini telah terbit di Harian Analisa, pada tahun 2013, oleh: Satria Dwi Saputro)

Sampah, siapa yang tak kenal dengan kata ini hampir seluruh orang tahu apa itu sampah, bagaimana bentuknya, dan dampak negatif adanya sampah. Dan kata “Sampah” sering dikonotasikan dengan hal-hal yang negatif atau buruk. Pernah dengarkah istilah “sampah masyarakat” yang disamakan dengan prilaku manusia yang sering berbuat onar, tidak mau mengikuti norma yang berlaku, dan membuat keresahan di kalangan masyarakat. Sembari dari itu penulis tidak merujukkan istilah sampah menjadi hal yang akut untuk disamakan dengan prilaku buruk manusia tentang melanggar norma hingga diberi gelar seperti itu.

Indonesia adalah negara yang mempunyai kependudukan terbanyak ke lima setelah India, Cina, Amerika Serikat dan Brazil. Yang Indonesia mempunyai segudang provinsi mencapai 33 provinsi. Disetiap provinsi bisa mempunyai 20 sampai 30 kabupaten dan kota dalam otonomi membangun untuk sejahtera. Begitu besarnya populasi manusia di Indonesia menjadikan kesinambungan dengan problema yang dihadapi masyarakat dan pemimpin dari pusat sampai daerah. Merujuk dari banyaknya masalah yang dihadapi masyarakat diantaranya: maraknya perampokan dijalanan, masalah kenyamanan transportasi, BBM naik, gas naik, mahalnya berobat dan banyak lainnya. Tetapi salah satu masalah yang selalu dikeluhkan masyarakat untuk dicatat  bersama ialah “sampah”.

Polemik sampah bukanlah sesuatu hal mudah untuk di atasi pemimpin manapun dalam menanggulanginya menggunungnya sampah sampai mampu membentuk pulau kecil. Sampah yang bisa terbagi menjadi dua yakni sampai organik menjadi kualifikasi pembagian dari yang dihasilkan alam berupa dedaunan, sisa makanan atau yang lainnya dan kedua ialah sampah an-organik yang menjadi kendala serius dalam menghasilkan keluhan masyarakat lainnya seperti yang dituliskan di atas.

Ibarat Bola Api
Penulis merasa sudah cukup banyak artikel membedah secara gamblang mengenai sampah tentang bagaimana penanganan yang baik sampai mengelola sampah menjadi ekonomi. Tetapi itu ternyata belum cukup juga untuk mengentaskan problema sampah yang menggunung tersebut. Banyak juga jargon untuk mengkampanyekan hidup sehat tanpa sampah seperti terlihat di sekolah-sekolah dari tingkat dasar sampai atas dengan bunyi “Buanglah Sampah Pada Tempatnya” atau “Kebersihan itu Sebagian Dari Iman”. Tetapi tetap menumpuknya sampah-sampah ditempat yang seharusnya tidak digenangi sampah yakni sungai dan parit-parit.

Memang sampah selalu juga disamakan dengan istilah kotor, jorok, dan membuat sesiapa saja melihatnya langsung menghindar dan itu memang benar. Penulis meminjam data dari Petungsewu Widllife Education Center (P-WEC) yang merilis bahwa Indonesia mengahasilkan sampah mencapai 11,330 ton per hari. Sampah yang dihasilkan perhari tersebut jika dibagi menjadi dua antara sampah organik dengan sampah anorganik maka hasilnya 50:50. Sampah organik mempunyai tingkat penguraian cukup cepat tetapi untuk sampah anorganik tidaklah sama penguraiannya seperti sampah organik.

Dari jumlah yang banyak tersebut tersebar sampah-sampah yang tidak pada tempatnya ia sebenarnya berada seperti di sungai-sungai, parit-parit, dan disekitar lingkungan rumah. Kejadian  seperti ini beranjak langsung dari perilaku manusia yang tidak mempunyai kepedulian terhadap penanganan sampah secara baik dan terarah. Timbul dari situ dengan keburukan penanganan sampah yang tidak tepat menjadikan mengularnya penyakit di kalangan masyarakat yang terletak di arel tempat sampah yang tidak pada tempatnya. Sering tampil dimedia-media cetak mengenai penyakit yang diderita warga baik alergi, diare bahkan penyakit berbahaya yang menyebabkan kematian. Ini menjadi cacatan penting bagi pemerintah dan warga.

lingkungan bersih siapa untung?
Adalah judul kecil di atas menjadi pembahasan selanjutnya dalam artikel ini mengenai betapa yang sebenarnya diinginkan manusia sebagai makhluk sosial adalah kerapian akan lingkungan. Menjad urgen untuk diketahui semua pihak bahwa masalah sampah menjadi sarapan masyarakat sehari-hari sekarang ini sebelum memulai aktivitasnya. Kejadian ini tidaklah terjadi begitu saja kenapa sampah begitu mudah ditemui dimana saja yang diakibatkan oleh ketidakpedulian manusia itu sendiri. Minimnya rasa tanggung jawab dalam melihat dampak kedepan menjadi persoalan penting yang perlu ditelaah. Banyak orang-orang yang membuag sampah sembarangan dikarenakan berpikir pendek dengan menimbulkan istilah kata “sepele” terhadap yang diperbuatnya dan berharap ada orang lain yang membersihkannya.

Pemerintah selaku pemimpin Negara sudah cukup capek menuliskan himbauan-himbauan untuk hidup bersih tanpa sampah atau menjaga lingkungan dengan membuang sampah ditempatnya. Namun usaha pemerintah tersebut jika tidak disambut estapet dari masyarakat dan pengusaha tidaklah menjadi usaha yang berbuah dimasa datang teapi hanya sebuah usaha yang kan lenyap dengan segara.

Manusia dalam pepatah arab dijelaskan bahwa adalah Binatang Yang Berpikir. Yang dari pepatah itu memberikan nilai lebih terhadap manusia sebagai penyeimbang alam dan manusia dalam mengolah hadian Tuhan untuk dimanfaatkan sebaik mungkin dengan tentunya menimbulkan sikap kepedulian.
Cukup banyak juga sebagian orang yang turut serta dalam pembersihan lingkungan yang patut diberi hormat tetapi lebih dari itu sebagian manusia yang lain haruslah meneruskan apa yang diperbuat untuk membersihkan lingkungan dari sampah supaya dapat mengurangi efek dari global warming yang sudah berkepanjangan mengunyah kehidupan menjadi buruk

Diakhir penulis ingin menandaskan sedikit bahwa jikalau tidak mampu mengolah sampah menjadi uang, atau jikalau takut jorok dalam membersihkan sampah, maka cukuplah tanamkan rasa untuk membuang sampah pada tempatnya. Karena lingkungan bersih ialah untuk semua makhluk hidup.

Saturday, October 12, 2019

Kesiapan Perbankan Syariah dalam Menyongsong MEA

Kesiapan Perbankan Syariah dalam Menyongsong MEA

(Artikel ini telah terbit di Harian Analisa pada tahun 2015, atas penulis Satria Dwi Saputro)

Akta kesepakatan yang dibuat oleh negara-negara di Asia Tenggara termasuk Indonesia di dalamnya untuk membentuk pasar bebas yang berlaku pada awal pembukaan 2015 ini telah tercapai. Dan pasar bebas yang dibentuk tersebut lebih dikenal dengan nama Masyarakat Ekonomi ASEAN yang terfokus pada terciptanya kebebasan ekspor/impor barang dan jasa, permodalan, dan tenaga kerja. Sehingga berdampak pada ketahanan ekonomi dalam negeri untuk semakin diperkuat agar tidak kalah dengan negara-negara lain di Asia Tenggara. Yang terlibat dalam MEA 2015 ini tidak hanya dunia usaha mikro, para negara kerja, atau perusahaan dan perindustrian yang telah maju. Melainkan juga ikut-ikutan melibatkan institusi lembaga keuangan yang terkhusus pada dunia perbankan seperti perbankan syariah.

Saat gong MEA telah dibunyikan pemerintah pun sibuk dalam menguatkan berbagai institusi lembaga keuangannya baik yang konvensional maupun syariah. Terdengar pada pertengahan tahun 2014 lalu bank-bank besar dari BUMN seperti Bank Mandiri dan Bank Tabungan Negara ingin di merger tapi gagal terjadi. Dan ketika bulan Oktober 2014 lalu juga isu merger bank-bank besar BUMN kembali terdengung yakni dengan mensandingkan Bank Mandiri dan Bank BNI. Tapi saat ini isu merger tersebut bagi Menteri Koordinator Perekonomian yakni Sofyan Djalil masih sebatas wacana yang bagus untuk diteruskan agar bank dari Indonesia dapat bersaing di kawasan Asia Tenggara. Dan yang paling baru setelah isu gagal dan terhambatnya merger bank konvensional timbul wacana untuk memerger tiga bank besar syariah milik anak usaha perbankan punya BUMN.

Isu mergernya bank-bank syariah milik anak usaha perbankan BUMN tersebut terlontar dari keinginan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) lagi mengkaji dan mempelajari untuk menggabungkan tiga bank syariah terbesar menjadi satu (Sindonews.com/18.02/2015). Tiga bank syariah terbesar yang dibawah anak usaha perbankan konvensional milik BUMN tersebut adalah Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah, dan Bank BNI Syariah. Dimana tujuan dari penggabungan tiga bank syariah besar tersebut menjadi satu adalah untuk mendorong percepatan pertumbuhan bank-bank syariah demi mengejar ketertinggalan dari negara tetangga Malaysia.

Dalam perkembangannya trend pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia menunjukkan angka positif yakni dapat mencapai 30% per tahun. Hal ini terlihat dari terus berkembangnya perbankan syariah baik dari sisi penambahan Bank Umum Syariah yang sudah mencapai 12 bank dan penambahan kantornya di pelosok negeri, serta banyaknya sudah SDM yang berhasil direkrut. Sehingga dari pertumbuhan positif tersebutlah tak salah mungkin bagi pemerintah untuk memerger perbankan syariah agar semakin kuat dan bisa bersaing dengan bank-bank syariah dari Malaysia, Singapura, dan Brunai Darussalam.

MEA Effect
Tanpa disadari bahwa dengan adanya akta kesepakatan akan pasar bebas bagi negara-negara di Asia Tenggara ikut pula mendorong pemerintah semakin giat dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas kemampuan ekonomi negerinya. Tujuannya agar masyarakat tidak kalah bersaing baik dari sisi persaingan tenaga kerja dan perdagangan barang dan jasa. Termasuk juga dorongan pemerintah tersebut agar dapat memajukan sektor lembaga keuangan seperti perbankan syariah. Sehingga diambil dari sisi positifnya efek MEA cukup ampuh untuk melihat peran pemerintah secara nyata dalam memajukan ekonomi masyarakatnya.

Padahal jauh sebelum dan mendekati MEA 2015 ini tiba, dunia perbankan syariah hanya maju dari sisi pertumbuhannya yang mencapai rata-rata 30% pertahun dan bisa disebut mengalahkan perbankan konvensional yang cenderung berjalan lambat. Tapi dari sisi market sharenya perbankan syariah masih tertinggal jauh dibanding dengan perbankan konvensional yang hanya berkutat diangka 4,5 % sampai dengan 4,6%. Hal inilah menjadi kritisi bagi dunia perbankan syariah akan keraguan untuk bisa bertahan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Dan MEA bagi dunia lembaga keuangan konvensional dan syariah bukanlah untuk tahun 2015 ini tetapi terlaksana di tahun 2020 akan datang. Namun persiapan penguatan lembaga keuangan gencar dilakukan pemerintah mulai memasuki MEA 2015 agar tidak keteteran dengan bank-bank asing nantinya. Perlu diketahui pula lambatnya pertumbuhan market share perbankan syariah bukanlah karena tidak piawainya orang-orang perbankan syariah dalam memasarkan produk-produk keuangan syariah pada masyarakat. Melainkan dari minimnya partisipasi pemerintah dalam memajukan pertumbuhan market share perbankan syariah.

Hal ini terlihat dari awal berdirinya perbankan syariah yang dimulai oleh Bank Muamalat Indonesia tahun 1991 yang beroperasi di tahun 1992 masih di atur dalam undang-udang yang menyatu dengan bank konvensional. Pada tahun 1998 UU pada tahun 1992 mendapat revisi dengan penekanan terhadap pengertian dan fungsi dari bank umum syariah dan bank pembiayaan rakyat syariah tapi masih menyatu dengan perundangan bank konvensional. Setelah 10 tahun kemudian pada tahun 2008, pemerintah baru menyediakan undang-undang secara terkhusus bagi dunia perbankan syariah dengan melahirkan UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.

Sehingga pergerakan market share yang melambat tersebut dapat ditutupi oleh dunia perbankan syariah melalui pertumbuhan dari sisi penambahan kantor cabang, penambahan bank umum syariah, penambahan unit usaha syariah, dan banyaknya SDM yang telah diajak bergabung di perbankan syariah, serta banyaknya masyarakat yang sudah menjadi nasabah perbankan syariah.

Kritisi dan Pujian
Berdasarkan outlook tentang perbankan syariah tahun 2014 yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bahwa pada tahun 2014 telah bertambah jumlah bank umum syariah yang sebelumnya hanya 11 menjadi 12. Disamping itu juga total kantor bank umum syariah dari tahun ke tahun terus bertambah dimana pada tahun 2008 hanya sekitar 581 kantor yang saat ini sudah mencapai 2.151 kantor. Belum lagi soal pekerja yang telah bekerja di perbankan syariah yang pada tahun 2010 sekitar 15.224 di tahun 2014 melonjak jauh mencapai 41.393 orang. Dan dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun pun ikut bertambah juga yakni pada tahun 2008 lalu cuma sekitar Rp. 36.852 (juta rupiah) melesat jauh di tahun 2014 sekitar Rp. 207.121 (juta rupiah).

Melihat data yang dikeluarkan oleh OJK akan perbankan syariah yang terus menunjukkan trend yang positif menunjukkan bukti bahwa perbankan syariah akan dapat terus tumbuh untuk tahun-tahun berikutnya. Dan juga bahkan pertumbuhan positif tersebut akan dapat untuk menghadapi MEA tahun 2020 kelak yang gejalanya sudah dirasakan pada saat ini. Sehingga dapat memungkinkan jumlah market shariah yang berada dikisaran 4,6% dapat maju menjadi lebih 6%.

Sedangkan dari sisi kritisinya, kemajuan perbankan syariah yang rata-rata 30% pertahun tidak dibarengi dengan ekspansi besar-besaran dari semua bank umum syariah ke seluruh provinsi. Dimana terlihat dari jumlah bank yang ada di beberapa provinsi hanya diisi oleh 4 sampai 6 bank umum syariah saja. Belum lagi dari sisi ketersediaan fasilitas penunjang kemudahan bagi nasabah seperti Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang jumlahnya masih kalah banyak dibanding bank-bank konvensional yang hampir disetiap tempat itu ada dan tersedia. Sehingga dengan adanya kekurangan tersebut dapat menjadi penghambat bagi dunia perbankan syariah Indonesia untuk bisa bersaing dengan bank-bank syariah asing dan konvensional.

Sedari itu dengan tampaknya sudah kepedulian dari pemerintah untuk memajukan sektor lembaga keuangan syariah terkhusus perbankan syariah cukup diapresiasi guna menghadapi gempuran bank-bank asing yang berdatangan pada MEA tahun 2020 kelak. Tetapi juga harus menyadari akan masih banyaknya kekurangan pada perbankan syariah yang mestinya segera untuk diperbaiki oleh pemerintah dan perbankan syariah itu sendiri. Agar terlihat bahwa perbankan syariah Indoneia telah benar-benar siap memasuki MEA 2015 dan 2020. Semoga.

Wednesday, October 9, 2019

Burung-madu Pengantin, Si Burung Ocehan Mungil yang Bersuara Nyaring

Jenis burung-madu dikenal sebagai jenis burung ocehan yang tidak hanya dikenal memiliki corak warna bulu yang bervariasi dan mencolok tapi juga ukuran tubuhnya tergolong sangat kecil atau mungil. Selain itu, suara kicauannya dikenal cukup nyaring dan lumayan melengking di telinga. Apalagi jenis burung-madu yang tersebar di wilayah Indonesia tergolong banyak yang mencapai 16 jenis. Untuk itu pada tulisan ini coba mengenalkan salah satunya yang mungkin belum familiar bagi para pembaca sekalian. Adapun namanya adalah burung-madu Pengantin.

Burung-madu Pengantin merupakan salah satu jenis burung-madu yang berasal dari keluarga Nectariniidae. Keberadaannya di Indonesia diketahui hanya tersebar di kawasan Sunda Besar yang meliputi Sumatera, Kepulauan Natuna dibagian utara, Pulau Simeulue, Jawa, dan Kalimantan. Selain itu, area persebarannya juga terdapat dibanyak negara lainnya di kawasan Asia yang mencakup negara India, Bangladesh, Myanmar, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Filipina, dan Malaysia. Luasnya area persebaran burung-madu Pengantin mungkin tak terlepas dari jumlah sub-spesiesnya yang mencapai sembilan jenis dengan tiga di antara nya terdapat di Indonesia.
Burung-madu Pengantin
Adapun kehidupan burung yang bernama latin Leptocoma Sperata ini banyak tersebar di dataran rendah dengan ketinggian hanya sekitar 200 meter di atas permukaan laut. Area dataran rendah yang ditempatinya tergolong cukup bervariasi mulai dari hutan mangrove, hutan dekat pantai, hutan di area dataran rendah, dan area perkebunan yang ada pepohonan dan bunga nya. Biasanya jenis makanan yang rutin disantapnya juga tak kalah beragam mulai dari nektar bunga, biji-bijian, buah-buahan segar, dan serangga yang banyak terdapat di area hutan. Saat memasuki musim kawin yang terjadi antara bulan Januari sampai Mei biasanya sang indukan akan membangun sarang yang bentuknya mirip kantung dengan menggunakan akar-akar, serat pohon, dan jaring laba-laba sebagai perekatnya. Jumlah telur yang mampu dierami indukannya bisa mencapai dua butir.

Sesuai dengan judulnya bahwa ukuran fisik burung-madu Pengantin tergolong sangat kecil atau mungil dengan panjang hanya sekitar 10 cm saja. Corak warna bulunya secara umum terlihat agak mencolok dan gelap yang terdiri dari warna hijau tua, ungu kehitaman metalik, cokelat tua, merah, biru, dan hitam. Warna hijau tua hanya terdapat dibagian atas mahkota kepala nya saja. Warna ungu kehitaman metalik tampak menutupi bagian keseluruhan bagian tenggorokan dan pangkal dadanya saja. Warna cokelat tua terlihat dibagian keseluruhan punggung dan sisi pangkal sayapnya. Warna merah tampak menutupi area dada, perut, hingga tunggirnya. Warna biru terlihat dibagian sisi pangkal sayap dan pangkal ekornya. Lalu warna hitam terdapat dibagian sisi wajah, sayap, sisi bawah perut, dan ekornya.

Ciri lainnya yang bisa kita kenali lebih jauh dari burung-madu Pengantin memiliki paruh berwarna hitam dan agak melengkung ke bawah dibagian ujungnya. Matanya yang berwarna hitam kecokelatan berukuran sedang dengan sorot yang terlihat agak tajam. Ekornya yang berwarna kehitaman berukuran sedang yang bulu-bulunya terlihat agak lebar. Lalu kakinya yang berwarna hitam berukuran sedang dengan kuku-kuku yang tajam.

Sedangkan ciri suara kicauan burung yang dipanggil dalam bahasa Inggris Purple-throated Sunbirds ini tergolong nyaring dan agak melengking di telinga. Nada suaranya berupa cicitan yang terdengar seperti: “ciii...ciii..ciiip” yang dibunyikan secara terus-menerus. Volume kicauannya terdengar cukup tajam dengan tempo sedang dan tergolong lumayan tajam.

Walaupun burung-madu Pengantin bukanlah tergolong jenis burung ocehan dilindungi tapi mengingat perannya cukup penting dalam penyerbukan tanaman di alam liar maka ada baiknya kita tidak perlu menangkap atau memeliharanya. Tujuannya agar kelestariannya di alam liar tetap terjaga dan aktivitas penyerbukan tanaman tidak sampai terganggu. Dan bagi Anda yang tertarik dengan ciri suara kicauannya maka bisa mengunduhnya dari internet. Okey.

Sumber Tulisan:
1) http://www.kutilang.or.id/2012/04/04/burung-madu-pengantin-2/
2) https://www.hbw.com/species/purple-throated-sunbird-leptocoma-sperata

Sumber Gambar:
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Leptocoma_sperata_(male)_-Singapore-8.jpg

Monday, October 7, 2019

Kumpulan Puisi Sapardi Djoko Damono (Bagian Dua)

Lanskap
sepasang burung, jalur-jalur kawat, langit semakin tua
waktu hari hampir lengkap, menunggu senja
putih, kita pun putih memandangnya setia
sampai habis semua senja

Telor
Ada sebutir telor tepat di tengah tempat tidurmu yang putih rapih,
Kau, tentu saja, terkejut ketika pulang malam-malam dan
melihatnya di situ. Barangkali itulah telor yang kadang hilang
kadang nampak di tangan tukang sulap yang kautonton sore tadi.
Barangkali telor itu sengaja ditaruh di situ oleh anak gadismu atau
isterimu atau ibumu agar bisa tenteram tidurmu di dalamnya.
Sapardi Djoko Damono
Taman Jepang, Honolulu
inikah ketentraman? Sebuah hutan kecil:
jalan setapak yang berbelit, matahari
yang berteduh di bawah bunga-bunga, ricik air
yang membuat setiap jawaban tertunda

Percakapan Malam Hujan
Hujan, yang mengenakan mantel, sepatu panjang, dan payung
berdiri di samping tiang listrik.
Katanya kepada lampu jalan, Tutup matamu dan tidurlah. Biar
kujaga malam

Kau hujan memang suka serba kelam serba gaib serba suara
desah asalmu dari laut, langit, dan bumi kembalilah, jangan
menggodaku tidur. Aku sahabat manusia. Ia suka terang

Narsisus
seperti juga aku: namamu siapa, bukan?
pandangmu hening di permukaan telaga dan rindumu dalam
tetapi jangan saja kita bercinta
jangan saja aku mencapaimu dan kau padaku menjelma

atau tunggu sampai angin melepaskan selembar daun
dan jatuh di telaga: pandangmu berpendar, bukan?
cemaskan aku kalau nanti air hening kembali
cemaskan aku kalau gugur daun demi daun lagi

Saturday, October 5, 2019

Burung-buah Jambul, Si Burung Ocehan Endemik dari Tanah Papua

Bila mendengar nama burung-buah Jambul mungkin masih belum familiar di telinga para pembaca sekalian. Hal ini pun terasa wajar dikarenakan burung-buah Jambul masih tergolong burung liar yang belum umum dijadikan sebagai burung peliharaan. Selain itu, area persebarannya pun sangat terbatas yang hanya terdapat di Pulau Papua dan sekitarnya saja. Walaupun demikian, kita tetap perlu juga mengenalnya sebab corak warna bulunya cukup bervariasi yang terlihat mencolok dan indah. Untuk itu lah pada tulisan ini coba menguliknya agar kita bisa semakin mengenalinya.

Burung-buah Jambul merupakan salah satu dari delapan jenis burung-buah yang berasal dari keluarga Dicaeidae. Disinggung pada paragraf awal bahwa area persebarannya diketahui hanya terdapat di tanah Papua yang meliputi Pegunungan Weyland, Pegunungan Snow, area Gunung Wilhelmina, Gunung Jayawijaya, sekitar lereng pegunungan Snow, area sekitar Pegunungan Star, dan bagian semenanjung Huon. Walaupun area persebarannya hanya terbatas di Pulau Papua saja tapi jumlah sub-spesiesnya tergolong agak banyak yang mencapai empat jenis.
Burung-buah Jambul
Sedangkan sewaktu berada di alam liar biasanya burung yang bernama latin Paramythia Montium ini hanya tersebar di area perbukitan dan pegunungan dengan ketinggian maksimal mencapai 2500 meter di atas permukaan laut. Area alam liar yang menjadi habitatnya pun banyak tersebar dibagian hutan sub alpin, hutan terbuka, semak belukar, dan hutan sekunder yang cukup jarang dilewati orang-orang. Kebiasaannya saat mencari makanan seringnya bergerak secara berpasangan dan terkadang membentuk kelompok kecil dengan bertengger di atas pohon maupun turun ke area permukaan tanah. Selain itu, jenis makanan yang rutin disantapnya hanya berupa buah-buahan dan biji-bijian saja.

Adapun ciri fisik burung-buah Jambul memiliki panjang yang tidak jauh berbeda dari jenis burung ocehan lainnya sekitar 20 cm saja. Nah, corak warna bulunya tampak sangat indah yang terdiri dari  hitam pekat, putih, hijau tua, kuning, dan biru tua. Warna hitam terlihat jelas menutupi bagian jambul mahkota kepala, sisi depan wajah dekat paruh, tenggorokan, dan dadanya. Warna putih hanya terdapat dibagian atas kepala sampai ke area tengkuk, warna hijau tua terliat dibagian punggung, sayap, dan sedikit dibagian sisi bawah dekat perutnya. Warna kuning hanya terlihat dibagian sisi bawah sayap dan tunggirnya. Lalu warna biru tua terdapat dibagian sisi wajah, pangkal punggung, perut, dan ekornya.

Begitu juga dengan paruhnya yang berwarna hitam pekat dengan ukuran sedang dan terlihat agak tebal. Matanya yang berwarna hitam kecokelatan tua berukuran sedang dengan sorot yang cukup tajam. Pada bagian atas kepalanya terdapat jambul berukuran agak panjang yang bisa ditegakkannya. Ekornya yang berwarna kebiruan tua berukuran agak panjang yang terdiri dari beberapa helai bulu yang agak lebar. Lalu kakinya yang berwarna kecokelatan tua berukuran sedang dengan cakar yang tajam.

Disamping itu, ciri suara kicauan burung yang dalam bahasa Inggris disapa dengan Crested Berrypecker ini kurang terlalu nyaring dan merdu. Nada suaranya terdengar agak parau pendek atau mirip suara kecupan yang tidak terlalu kencang. Volume kicauannya juga lumayan pelan dengan tempo yang agak cepat.

Yup, demikianlah penjelasan seputar burung-buah Jambul yang corak warna bulunya terlihat sangat indah dengan adanya jambul dibagian kepalanya. Hanya saja, mengingat keberadaannya yang terbatas di Pulau Papua saja maka ada baiknya kita tidak perlu menangkap atau memeliharanya agar kelestariannya di alam liar tetap terjaga dan terhindar dari ancaman kepunahan. Okey.

Sumber Tulisan:
http://www.kutilang.or.id/2012/04/20/burung-buah-jambul/
https://www.hbw.com/species/eastern-crested-berrypecker-paramythia-montium

Sumber Gambar:
https://www.hbw.com/species/eastern-crested-berrypecker-paramythia-montium