Friday, April 11, 2014

Korupsi dan Tingkat Kemiskinan Rakyat

Korupsi tampaknya sudah bagai budaya yang lumrah terjadi di negara kita Indonesia. Setiap hari pemberitaan yang dirilis oleh media selalu berkaitan mengenai korupsi dan penyuapan yang menyeret para petinggi pejabat negara. Tentunya itu bukanlah budaya yang patut ditiru oleh siapapun sebab korupsi yang terjadi di negera kita telah menyebabkan kemelaratan kemiskinan yang harus dipikul rakyat. Korupsi yang terjadi menyedot uang rakyat tidak hanya terjadi pada satu instansi saja tetapi telah terjadi diberbagai instansi seperti kesehatan, pendidikan, olah raga, pangan rakyat, dan lain-lain. Kerugian yang dihitung-hitung pun mencapai ribuan trilliunan rupiah.

Menjadi pusat perhatian kita bersama bahwa korupsi yang tumbuh bagai dimusim penghujan yang begitu tak terhitung jumlahnya telah menyebabkan kemiskinan yang banyak menyeret rakyat Indonesia. Betapa tidak berdasarkan berita yang ditulis oleh Sindonews.com yang mengatakan bahwa jumlah kemiskanan di Indonesia pada Maret 2013 lalu mencapai 28,07 juta jiwa yang dikutip dari BPS. Banyaknya jumlah masyarakat miskin di Indonesia salah satu penyebabnya ialah sempitnya lapangan pekerjaan yang bisa dibuka untuk menampung para rakyat yang telah matang untuk bekerja. Yang akibatnya menjadikan tingginya tingkat pengangguran setiap tahunnya diberbagai daerah.

Tapi penyebab utama dari berbagai alasan membludaknya rakyat Indonesia yang terpuruk dalam kemiskinan adalah masih maraknya tindakan korupsi yang terus menelan uang rakyat. Disebabkan berdasarkan data yang diungkap oleh KPK bahwa selama 2004 sampai akhir 2013 jumlah kasus korupsi yang telah berhasil diungkap mencapai 353 kasus yang diberitakan oleh Surat Kabar Waspada pada 10 Januari 2014. Dapat dibayangkan betapa banyaknya jumlah uang rakyat yang telah ditelan oleh para tersangka korupsi sehingga patutlah itu menjadi penyebab utama atas tingginya rakyat miskin di Indonesia. 

Biangnya Korupsi
Dikatakan tadi bahwa jumlah rakyat miskin yang dirilis oleh BPS yang mencapai 28,07 juta jiwa orang pada Maret 2013 menghasilkan tingkat pertumbuhan ekonomi pun menjadi sangat lambat ditambah dengan naiknya harga BBM yang diikuti naiknya berbagai harga komoditi makanan pokok. Banyaknya jumlah rakyat miskin yang disebabkan oleh berbagai faktor sangatlah menghimpit kehidupan banyak rakyat yang masuk dalam jurang kemiskinan sebab hal tersebut menjadi penghambat bagi mereka untuk meningkatkan taraf kehidupannya. Seperti banyaknya rakyat miskin yang anaknya terkena penyakit busung lapar dikarenakan keterbatasan ekonomi untuk membeli makanan yang sehat dan bergizi. Yang juga dalam kasus berbeda banyaknya anak-anak yang memilih tidak sekolah atau putus sekolah yang faktornya tidak mempunyai biaya dan memilih untuk bekerja. Hal ini tentunya menjadi renungan pada kita untuk membuka mata melihat rakyat miskin yang meningkat tak lepas mempunyai korelasi dengan tingginya angka korupsi yang terus diungkap oleh KPK.

Jadi, jika disebut biangnya adalah korupsi rasa-rasanya sangatlah tepat karena jika para tersangka korupsi tidak melakukan korupsi dan membelanjakan uang rakyat untuk memakmurkan rakyat hasilnya mungkin berbeda. Jumlah rakyat miskin akan berkurang tiap tahun dimana terbukanya ribuan lapangan pekerjaan yang mampu menyerap jutaan orang akan menurunkan tingkat rakyat miskin di semua daerah.

Banyaknya orang yang korupsi dengan memanipulasi uang rakyat menggunakan berbagai cara membuat proyek yang sudah diagendakan buat meningkatkan taraf hidup untuk rakyat menjadi terhambat sebab dananya telah raib masuk ke dalam kantong masing-masing. Dari itu penting untuk menyelamatkan uang rakyat dari tangan koruptor untuk digunakan kembali pada jalan yang semestinya yaitu buat rakyat. 

Selamatkan rakyat miskin.
Jumlah rakyat miskin yang begitu banyak di negara Indonesia menunjukkan kepada kita betapa para pemangku jabatan di pemerintahan masih menutup matanya untuk menjalankan tugas buat kemakmuran rakyat. Tertindasnya rakyat disebabkan haknya telah dirampas oleh pejabat dengan korupsi haruslah menyadarkan diri kita semuanya untuk menyelamatkan rakyat dari jurang kemiskinan. Berdirinya para penegak hukum seperti kepolisian, kejaksaan, KPK dan lain-lain adalah sebagai bukti masih hidupnya negara ini untuk memberantas para koruptor yang masih bergentayangan di pemerintahan.

Terbabat habisnya para koruptor dengan terkembalinya uang negara dapat menjadi angin segar kepada seluruh masyarakat untuk bisa mendapatkan hidup yang layak tanpa ada satupun yang terkucilkan. Karena menurunnya tindakan korupsi di semua lembaga pemerintahan baik dari tingkat eksekutif, yudikatif, dan legislatif berarti telah tersadarnya para pemimpin untuk serius membenahi nasib rakyat yang makin terpuruk akibat korupsi yang merajalela.

Kita semua harus sadar dan dapat berubah dengan korupsi tak ada satupun yang akan bahagia sebab korupsi adalah merampas hak orang lain dan membuatnya sengsara. Maka dari itu, mendewasakan diri kita dengan membenahi prilaku akhlak agar tak melakukan korupsi sejatinya telah menyelamatkan jutaan rakyat dari jurang kemiskinan untuk bisa hidup layak.

Oleh: Satria Dwi Saputro
(Penulis adalah Mahasiswa Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN-SU)

0 komentar:

Post a Comment