Saturday, June 14, 2014

Kenali Yuk Jenis Lumba-Lumba yang Ada di Indonesia – 2

2. Lumba-lumba Totol
Bila anda pernah melihat sebuah kapal yang mengarungi laut lalu di kanan-kiri kapal itu terlihat lumba-lumba ikut berenang dengan kencang seperti menunjukan aktraksi acrobat maka itu adalah lumba-lumba totol. Lumba-lumba totol mempunyai bentuk tubuh yang lebih ramping dengan moncong yang panjang dan tipis. Sedangkan sirip di punggungnya sempit, berbentuk sabit, dan meruncing. Pada bagian perut dan bagian samping bawah lumba-lumba totol yang dewasa berwarna abu-abu, sedangkan bibir dan ujung moncongnya berwarna putih polos. Nah, untuk jumlah gigi pada lumba-lumba totol mencapai 34-38 gigi yang tajam dan juga bentuknya ramping untuk kesemua gigi-giginya. Untuk lumba-lumba totol yang sudah dewasa mempunyai ukuran panjang tubuh yang berbeda antara jantan dan betinanya, untuk lumba-lumba totol jantan panjang tubuhnya 1,6 sampai dengan 2,6 meter sedang untuk lumba-lumba totol betina panjang tubuhnya 1,6 sampai dengan 2,4 meter. Lumba-lumba totol yang dewasa mempunyai berat badan sampai 120 kg.

Lumba-lumba totol yang hidup di perairan Indonesia habitatnya dapat dijumpai di Laut Banda, Laut Halmahera, di Pulau Sohor, Irian Jaya, Selat Malaka, di pantai Barat Sumatera, Ambon, Laut Sawu dan Maluku. Banyaknya jumlah lumba-lumba totol yang bisa ditemui hampir seluruh perairan Indonesia membuat lumba-lumba totol dijadikan objek wisatan laut yang mempesona para wisatawan yang melihatnya beratraksi di air laut. Lumba-lumba totol penyebarannya kebanyakan di perairan yang beriklim tropis seperti perairan Indonesia.

Ketika berburu makanan biasanya lumba-lumba totol memilih waktu di siang hari dan ikan-ikan kecil serta cumi-cumi menjadi makanan kesukaannya. Lumba-lumba totol hidupnya berkelompok dan jumlah dalam satu kelompok mencapai 100 ekor untuk kelompok di laut pantai sedang di laut lepas bisa mencapai ribuan ekornya dan kelebihannya ialah perenang yang sangat cepat menandingi kecepatan kapal laut.

3. Lumba-Lumba Paruh Panjang
Lumba-lumba paruh panjang yang hidup diperairan Indonesia banyak dijumpai di Laut Jawa, Sumatera, Selat Malaka, Pulau Lembata, Halmahera, Selat Suna, Maluku hingga di Irian Jaya. Biasanya lumba-lumba paruh panjang hidup berkelompok sama dengan dari jenis-jenis lumba-lumba yang lain, untuk jumlah dalam kelompoknya hanya 50 ekor dan mereka mudah berbaur dengan ikan-ikan lain termasuk berasosiasi bersama lumba-lumba sttenuata di timur pasifik. Kawanan lumba-lumba paruh panjang biasanya mencari makan di waktu malam dengan memakan ikan-ikan kecil serta cumi-cumi sedangkan waktu istirahatnya mereka memilih di siang hari.

Lumba-lumba paruh panjang bentuk tubuhnya ramping dengan moncong yang panjang dan tipis. Kepalanya juga ramping pada bagian depan benjolan yang berbentuk seperti buah melon sedangkan sirip di punggungnya berbentuk seperti sabit hingga segitiga. Warna pada tubuh lumba-lumba paruh panjang ada tiga bagian yakni lembaran abu-abu gelap pada punggung, warna abu-abu terang pada sisi tubuhnya, dan warna putih pada perutnya. Jumlah pasang giginya mencapai 45-62 pasang gigi yang sangat kecil dan berbentuk runcing. Ketika dewasa panjang tubuhnya untuk yang jantan mencapai 2,4 meter dan betina 2 meter sedangkan berat badannya mencapai 77 kg.

Lumba-lumba paruh panjang tergolong jenis lumba-lumba yang unik karena kemampuannya hidup di laut tropik dan di laut subtropik. Kelebihan lainnya dari lumba-lumba paruh panjang ialah gaya melompatnya ke udara yang menakjubkan. Ketika melompat dari permukaan air biasanya lumba-lumba paruh panjang melakukan putaran hingga 7 kali di udara sampai akhirnya terjatuh kembali ke dalam air.

Bahwa lumba-lumba adalah hewan yang pintar dan sangat ramah kepada manusia dalam berinteraksi dan menjadi kebanggan oleh rakyat Indonesia. Dari itu, hemat penulis ialah kita tidak harus memburunya sehingga dikedepannya tidak bisa lagi menikmati aktraksinya yang menakjubkan di laut lepas.

Oleh : Satria Dwi Saputro
Sumber:
1. http://www.profauna.org/suarasatwa/id/2008/01/mengenal_jenis_lumnba-lumba_indonesia.html

0 komentar:

Post a Comment