Saturday, April 1, 2017

Sekilas Tentang Burung Bentet Loreng

Jenis burung bentet atau bagi para pecinta burung ocehan kadang memanggilnya dengan nama cendet tergolong burung favorit yang banyak dipelihara. Hal ini tak bisa dilepaskan dari suara kicauannya yang khas dan gayanya sewaktu berkicau dapat berdiri tegak layaknya manusia. Karenanya tak khayal jenis burung bentet selalu jadi primadona dan sering diikutkan dalam ajang kontes burung ocehan hingga tingkat nasional. Selain itu jenis burung bentet pun cukup beragam mulai dari Bentet Kelabu, Bentet Abu-abu Besar, Bentet Kepala Merah, dan Bentet Loreng. Tapi dalam tulisan ini hanya mengulik salah satu dari ragamnya jenis burung bentet. Adapun nama burung yang dibicarakan dalam artikel ini adalah burung Bentet Loreng.

Burung Bentet Loreng dikatakan sebagai burung migrasi yang habitat aslinya bukanlah berasal dari hutan Indonesia. Tempat asal burung bertubuh sedang ini berada di negara yang mempunyai suhu dingin. Dan negara-negara tersebut meliputi Siberia, Tiongkok, Korea, dan Jepang. Jadi saat tempat berbiaknya akan turun salju dalam beberapa minggu lagi maka biasanya langsung kawanan burung Bentet Loreng akan pergi bermigrasi dengan mendatangi negara yang beriklim tropis. Adapun negara-negara yang menjadi tujuan migrasi burung Bentet Loreng adalah Myanmar, Thailand, Vietnam, Laos, Filipina, Malaysia dan Indonesia.
Gambar: Burung Bentet Loreng
Sewaktu tinggal di Indonesia biasanya daerah yang menjadi tempat persinggahan burung dari keluarga Laniidae lumayan luas mulai dari Pulau Jawa, Bali, dan Sulawesi. Kawanan burung Bentet Loreng ini pun kadang tinggal di pinggiran hutan dan lahan pertanian yang banyak pepohonannya. Pakan yang disantap burung Bentet lebih sering berasal dari serangga seperti jangkrik, ulat, ataupun belalang. Selain itu sifat dasar dari burung Bentet dikenal sebagai burung petarung dan pemangsa terhadap burung yang ukurannya jauh lebih kecil. 

Melihat ciri-ciri fisiknya tentunya tidak kalah jauh beda dari jenis bentet lainnya. Hanya saja yang menjadi pembeda adalah ukurannya yang jauh lebih besar sekitar 18 cm dan corak warna pada bulunya yang menjadi pembedan dengan sesama jenisnya. Pada bagian mahkota kepala dan tengkuk sampai batas punggung depan terlihat berwarna keabu-abuan yang bergaris cokelat. Dibagian pungung, kedua sayap, dan ekornya tampak ditutupi dengan warna cokelat gelap yang bergaris hitam tipis. Disisi bawah tubuh mulai dari tenggorokan, dada, perut, dan batas dekat ekornya terlihat berwarna putih terang yang diselingi dengan garis berwarna hitam halus. Begitu pula pada bagian luar mata, pipi, dan depan wajah tampak ditutupi oleh warna hitam pekat yang terlihat seperti topeng.Garis-garis halus yang terdapat dibagian sisi atas dan bawah tubuhnya sehingga membentuk tampilannya seperti loreng. Karenanya tak khayal nama burung Bentet Loreng pun dikenal dengan nama Bentet Macan atau dalam bahasa inggrisnya disebut Tiger Shrike.  

Lanius tigrinus yang menjadi nama latin burung Bentet Loreng mempunyai kicauan yang tak kalah bagus dibanding jenis lainnya. Suara kicauannya yang berbunyi: “Ceh...ceh...cehh” biasanya dikeluarkan secara berulang-ulang dalam tempo yang agak lama. Bunyi kicauannya dikeluarkan dengan nada tinggi dan terdengar agak parau. Walaupun demikian dengan suara keras yang dimilikinya dapat berfungsi untuk menakuti burung lain yang coba mendekatinya termasuk memberikan tanda bahaya pada kawanan lainnya.
Nah, demikianlah ulasan terkait dengan burung Bentet Loreng yang merupakan burung migrasi yang setiap tahun datang ke hutan kita. Untuk itu dengan membaca artikel ini sampai tuntas mungkin kiranya bisa menambah pemahaman kita terkait ragam jenis burung Bentet baik yang ada di Indonesia maupun hanya tinggal sebentar seperti burung Bentet Loreng. Okey.

Sumber Tulisan:
1. http://www.kutilang.or.id/2012/05/02/bentet-loreng/
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Bentet_loreng

Sumber Gambar:
1. https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/9f/Lanius_tigrinus_Malaysia.jpg/750px-Lanius_tigrinus_Malaysia.jpg




0 komentar:

Post a Comment