Friday, May 18, 2018

Mengulik Lebih Jauh Tentang Burung Pelatuk Besi

Kenalkah dengan burung Pelatuk Besi? Mungkin belum banyak di antara kita yang mengenal ataupun pernah menatapnya secara langsung. Hal ini pun wajar sebab jenis burung Pelatuk Besi memang belum umum dikenal sebagai burung ocehan seperti Murai Batu, Kacer, ataupun Pleci. Hanya saja, sedikit informasi di awal bahwa burung Pelatuk Besi tidak hanya dikenal piawai membangun sarang pada tengah batang pohon dengan cara mematuk tapi juga suara kicauannya terdengar lumayan nyaring. Karenanya penulis pun coba menguliknya lebih jauh lagi agar kita semuanya semakin mengetahuinya.

Burung Pelatuk Besi tergolong salah satu  jenis burung Pelatuk yang berasal dari keluarga Picidae. Keberadaan burung Pelatuk Besi di wilayah hutan Indonesia banyak tersebar di Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Jawa, Kalimantan, dan Bali. Begitu juga dengan keberadaannya di negara lain tidak hanya terdapat dibeberapa negara tetangga kita tapi juga tersebar keberbagai negara Asia lainnya seperti Filipina, Thailand, Myanmar, Vietnam, Bangladesh, dan Tiongkok. Walaupun area persebaran burung Pelatuk Besi lumayan luas tapi jumlah sub-spesiesnya tak kalah banyak yang hanya terdiri dari enam jenis yakni Malabaricum, Intermedium, Everetti, Javanense, Raveni, dan Exsul.
Burung Pelatuk Besi
Kebiasaan burung Pelatuk Besi yang terdapat di alam liar biasanya mendiami area dataran rendah hingga perbukitan dengan rentang ketinggian hanya mencapai 1000 meter dpl. Area hutan yang menjadi habitatnya terdiri dari hutan mangrove, hutan sekunder, hutan terbuka yang tidak terlalu banyak pepohonan, dan lahan terbuka berupa perkebunan dan pekarangan. Begitu juga dengan kebiasaannya saat mencari makanan seringnya bergerak secara berpasangan dengan mencari serangga kecil termasuk kalajengking dan larva serangga. Waktu berkembangbiak yang dijalaninya tergolong cukup panjang mulai dari April sampai Juli dan November hingga Desember dengan jumlah telur sekitar tiga butir.
Baca juga:
Adapun ciri fisik burung Dinopium Javanense yang dipanggil dalam bahasa latin ini tergolong cukup besar dengan panjang sekitar 30 cm. Dan ciri fisik lainnya bisa dibaca ulasannya di bawah ini:

  1. Berwarna merah yang hanya terlihat dibagian mahkota kepalanya saja. Mahkota kepalanya berbentuk memanjang dan agak ramping serta meninggi.
  2. Warna hitam terlihat dibagian wajah berupa garis panjang, tenggorokan, sisi bawah sayap, perut, dan tunggirnya.
  3. Warna putih cerah tampak mendominasi dibagian wajah, tenggorokan, dada, hingga perutnya yang bercampur dengan bercak hitam.
  4. Warna kuning tua keemasan juga hanya tampak dibagian punggung, keseluruhan area sayap, dan ekornya.
  5. Paruhnya yang berwarna hitam berukuran lumayan panjang dan terlihat tebal yang berguna untuk melubangi batang pohon yang nantinya dipakai sebagai sarangnya.
  6. Matanya yang berwarna hitam kecokelatan juga berukuran sedang dan tidak terlalu memiliki sorot yang tajam.
  7. Ekornya berukuran sedang yang terdiri dari beberapa helai bulu yang agak lebar.
  8. Lalu kakinya yang berwarna hitam keabu-abuan berukuran sedang dengan cakar yang tajam.

Nah, suara kicauan burung Pelatuk Besi tergolong lumayan merdu dan nyaring yang tak kalah dibandingkan jenis burung ocehan lainnya. Kicauan nyaring yang dimilikinya bervolume cukup kencang atau agak tinggi dengan tempo yang cukup rapat. Irama kicauannya juga cukup teratur baik saat menaikkan ataupun menurunkan nada suaranya. Selain itu, nada kicauannya berupa “carrrr... carrr” dibunyikan secara terus-menerus dengan adanya getaran yang agak samar terdengar. Walaupun demikian, suara kicauan burung Pelatuk Besi lumayan lantang sehingga bisa dipakai untuk memaster burung ocehan dan mampu mendorongnya supaya lebih aktif berkicau.

Okey, mungkin begitulah penjelasan seputar burung Pelatuk Besi yang suara kicauannya tidak kalah nyaring dibandingkan suara kicauan burung ocehan lainnya. Hanya saja, mengingat sangat sedikitnya yang memelihara burung Pelatuk Besi maka ada baiknya kita tidak perlu memaksakan untuk merawatnya karena tidak banyak juga informasi khusus tentang perawatan burung Pelatuk Besi. Dan bagi Anda yang tertarik dengan suara kicauannya maka bisa melirik ke internet untuk mengunduhnya agar nantinya bisa dipergunakan untuk memaster burung ocehan Anda di rumah. Terimakasih.

Referensi Tulisan:
https://omkicau.com/2013/10/25/tips-penangkaran-burung-pelatuk-bawang/
http://www.kutilang.or.id/2013/04/11/pelatuk-besi/
https://www.hbw.com/species/common-flameback-dinopium-javanense

Referensi Gambar:
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Common_Flameback_(Dinopium_javanense_javanense)_-_Flickr_-_Lip_Kee_(2).jpg

0 komentar:

Post a Comment